Cara Mengatur Keuangan Keluarga Agar Tidak Defisit - Mengatur keuangan keluarga sangatlah penting agar penghasilan yang kita dapatkan bisa tepat dan bermanpaat dalam penggunaanya, dan tentu saja agar tidak defisit setiap bulannya. Kita harus dapat memisahkan dengan tegas, mana keperluan yang harus dibiayai, mana keinginan yang bisa ditunda bahkan diabaikan sekalipun. Karena, pertama-tama pengaturan keuangan keluarga adalah untuk mencukupi keperluan keluarga yang mau tidak mau harus dipenuhi. Sebaliknya, yang merupakan keinginan bisa dinomor duakan dahulu.
Apa saja yang merupakan kebutuhan dalam sebuah keluarga?
- Biaya rutin seperti untuk makan dan minum, listrik, air , telepon dan biaya transfortasi dalam sebulan.
- Biaya pendidikan untuk anak-anak
- Tabungan dan asuransi
- Cicilan Utang bila memiliki.
- Investasi
- Lain-lain yang sifatnya mendadak (cadangan)
Cara mengatur keuangan keluarga (sumber poto pixabay.com) |
Cara Mengatur Keuangan Keluarga Agar Tidak Defisit hendaknya memperhatikan hal-hal itu dulu. Biaya rutin pada poin nomor 1 itu harus secukupnya agar terbiayai secara penuh. Hal ini penting karena bagaimana pun itu dasar pengeluaran yang tidak bisa diabaikan. Seterusnya juga biaya pendidikan anak, ini harus dianggarkan dengan tepat supaya kita merasa tenang dalam membiayai pendidikan anak-anak.Harus diingat juga bahwa biaya pendidikan ini dari waktu ke waktu akan terus bertambah sesuai jenjang pendidikan anak.
Maka, sangat penting kemudian memperhatikan tabungan dan asuransi. Kita harus memaksakan diri menabung di awal bulan. Begitu juga dengan asuransi kita harus ikut program asuransi minimal 2, yakni asuransi kesehatan untuk jaga-jaga. Ikut saja BPJS untuk saat ini hal tersebut merupakan sesuatu yang mudah dan lumrah. Yang kedua asuransi pendidikan buat anak-anak. Ini untuk mengantisipasi meningkatnya biaya pendidikan anak-anak. Dengan demikian Cara Mengatur Keuangan Keluarga Agar Tidak Defisit ini bisa tercapai secara kontinyu.
Cicilan utang, jelas harus diperhatikan bila kita mempunyai. Tapi selayaknya utang yang kita miliki adalah utang produktif, misalnya utang dari membeli rumah, saham, reksadana, dll. Hindari utang konsumtif karena tidak akan memberikan kontribusi bagi keuangan keluarga malah akan membebani. Cara Mengatur Keuangan Keluarga Agar Tidak Defisit seperti ini sangat dianjurkan, mengingat setiap keluarga sebenarnya memerlukan pendapatan/pemasukan tambahan untuk mengimbangi berbagai kenaikan harga-harga kebutuhan.
Investasi adalah hal yang harus dilakukan. Lakukan investasi jangka menengah seperti membeli reksadana, tanah, atau bangunan yang bisa digunakan sebagai usaha. Sedangkan untuk biaya hiburan dan di luar hal itu, sisihkan dalam proporsi yang kecil dan bisa ditunda atau diabaikan. Itulah tulisan kali ini tentang Cara Mengatur Keuangan Keluarga Agar Tidak Defisit.
Emoticon Emoticon