Tips Mendapatkan Penghasilan Rutin ,Setelah Resign-Bekerja pada sebuah perusahaan besar gaji maksimal, fasilitas terjamin. Siapa yang tidak mau? Tapi disamping itu semuanya sepertinya bagi sebagian besar masih belum bisa merasa bahagia. Punya banyak gaji kok bisa tidak bahagia? seperti dikejar-kejar waktu.
Melihat aktivitas dan rutinitas sehari-hari, pergi pagi pulang malam hari atau bahkan bisa sampai menjelang dini hari. Orang semakin hari semakin sibuk dengan rutinitas pekerjaannya setiap hari. Bahkan hari libur pun kadang suka lembur. Sebagai seorang karyawan tentu akan ada rasa jenuh dan berfikir untuk mundur dari segala rutinitasnya tersebut, namun benar atau tidak mereka sebenarnya tidak benar-benar ingin melepaskan perkerjaannya itu. Tentunya karena berbagai macam alasan salah satunya adalah untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya.
“Orang itu kok bisa sukses dengan berwirausaha ya? Jadi pengen ikutan resign!”
Tak selamanya apa yang kita lihat itu selalu indah. Dibalik kesuksesan seseorang itu ada hasil keringat yang telah dilaluinya. Mungkin kita juga pernah mendengar pepatah seperti ini, proses tidak akan mengkhianati hasil. Orang-orang yang kelihatannya menurut kita itu seperti kaya cepat dan mendadak, sebenarnya mereka itu bukan menggunakan short cutatau jalan pintas agar bisa sukses. Meskipun terlihat singkat tetap ada sebuah proses yang membuat orang-orang tersebut bisa sukses
Namun agar Om dan Tante tidak salah langkah, mungkin perlu beberapa tahapan-tahapan penting sebagai pertimbangan apakah akan tetap lanjut menjadi karyawan atau memutuskan untuk resign.
Ketahui Passion Anda
Langkah pertama adalah mengetahui passion Anda. Passion adalah minat besar Anda pada suatu hal sehingga Anda mengerjakannya dengan senang dan gembira meskipun berjam-jam atau berhari-hari.
Belum tahu passion Anda? Tidak masalah.
Anda bisa memicunya dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
- Apa hobi Anda?
- Buku, blog, atau situs web apa yang Anda baca dalam setahun terakhir?
- Apa yang menjadi kesukaan Anda di waktu kecil?
- Gaya hidup seperti apa yang Anda idam-idamkan?
- Siapa tokoh favorit Anda?
- Dalam hal apa Anda bagus menurut teman-teman Anda?
Mulai Bangun Bisnis Berbasis Passion Anda
Setelah mengetahui passion Anda, mulai bangun bisnis berdasarkan passion tersebut. Tidak perlu muluk-muluk dulu seperti ingin bisnis Anda menjadi the next Facebook, Google, Gojek, atau Bukalapak. Hanya memulai saja. Mengapa? Karena memulai itu umumnya lebih sulit. Apakah passion Anda harus dibuat dalam bentuk bisnis online atau bisnis offline? Tergantung waktu dan dana Anda.Jika untuk pemula yang paling flesibel adalah bisnis online hemat waktu dan dana,jangkauan market juga lebih luas.
Dalam pandangan kacamata orang-orang, bisnis online relatif lebih sedikit memerlukan waktu dan dana. Anda bisa memulainya setelah pulang kerja atau akhir pekan dan dengan modal di bawah Rp 1 juta.
Mengembangkan Bisnis
Setelah bisnis sudah ditemukan. Anda mungkin menghadapi beragam kendala seperti kurangnya waktu, keterampilan teknis, dan modal. Kembangkan bisnis Anda secara perlahan. Baca juga buku-buku yangmendukung untuk perkembangan bisnis Anda.
Untuk mengembangkan bisnis Anda, lakukan beberapa langkah berikut:
- Buat sasaran bisnis yang SMART
- Buat rencana tindakan
- Bertindak berdasarkan rencana tindakan tersebut
- Monitor tindakan Anda
- Lakukan kaji ulang (review) untuk melihat sejauh mana perkembangan bisnis Anda
- Tindak lanjuti
Menabung untuk jangka waktu 6-12 bulan ke depan
Tujuan Anda mengembangkan bisnis tersebut untuk keluar dari pekerjaan, bukan? Nah, agar tujuan tersebut dicapai dengan aman dan nyaman, menabunglah untuk jangka waktu 6-12 ke depan.
Mengapa harus menabung? Karena untuk mengantisipasi hal-hal buruk pada bisnis Anda. Pendek kata, seandainya bisnis tersebut bangkrut, Anda dan keluarga masih bisa makan dalam 6-12 bulan ke depan.
Komunikasikan Rencana Keluar dari Pekerjaan pada Keluarga
Bisnis Anda sudah mulai berkembang. Mungkin pendapatan dari bisnis itu sudah seperempat, setengah, atau melebihi gaji Anda sebagai karyawan. Tabungan pun sudah punya. Mungkin jika dihitung-hitung sudah cukup modal untuk siap keluar dari pekerjaan. Namun, sebelum mengambil keputusan tersebut komunikasikanlah terlebih dahulu rencana resign Anda kepada keluarga.
Saat mengomunikasikannya, beri argumen bahwa langkah Anda adalah pilihan yang rasional. Tunjukkan bukti perkembangan dan penghasilan bisnis Anda. Utarakan juga tren dan peluang bisnis tersebut dalam beberapa tahun ke depan. Agar keluarga lebih mantap dengan keputusan Anda.
Bagaimana kalau keluarga menolak? Gampang. Yakinkan mereka bahwa rezeki itu datangnya dari Tuhan. Bukan dari perusahaan. Tapi pastikan sebelum meyakinkan keluarga Anda, sebelumnya Om dan Tante juga harus lebih yakin dengan keputusan tersebut.
Emoticon Emoticon