Air merupakan bagian terpenting dari kehidupan mahkluk hidup khususnya manusia, di mana fungsi air sangat vital bagi segala aktifitas. Namun pemahaman tentang air yang menyehatkan belum semua orang mengetahuinya, bahkan parahnya lagi jika ada yang berpendapat bahwa air jernih itu sehat dan aman di konsumsi. Seperti halnya air dari sumber yang dangkal, yang ternyata juga sangat berbahaya. Apakah karena bakteri ? jawabanya bukan. Karena bakteri yang ada pada air dapat mati dalam suhu tertentu.
Resiko mengkonsumsi air tanah dari sumber yang dangkal melainkan berasal dari sebuah endapan nitrat. Nitrat merupakan senyawa yang di hasilkan dari berbagai limbah di antaranya lmbah industri, limbah organik, logam berat dan limbah kotoran manusia itu sendiri. Senyawa nitrat menahan air yang merembes ke dalam tanah, sehingga mencemari sumber air yang dangkal, dan juga nitrat tersebut dapat membahayakan organ tubuh manusia 20 sampai 30 tahun mendatang. Untuk itu kriteria sumur yang memenuhi syarat kesehatan haruslah mempunyai kedalam lebih dari 15 meter.
Selain type air di atas, jenis- jenis air di bawah ini juga sangat berbahaya bagi kesehatan anda. Bahkan di antaranya pernah menjadi air matang dan siap untuk di konsumsi.
Apa saja 5 jenis air yang berbahaya jika di konsumsi?
Mungkin jika menyebut air mentah memang tak lazim jika di konsumsi secara langsung, namun apa boleh buat jika keadaan tersebut mendesak dan memaksa diri anda untuk mengkonsumsinya. Menurut sebuah study kesehatan, di dalam kandungan air mentah banyak sekali terkandung virus, bakteri dan parasit yang berbahaya bagi ketahanan tubuh dan resikonya jika anda sering mengkonsumsi air mentah akan mudah terjangkit penyakit tivus (tipes), diare, radang- usus akut, infeksi parasitis dan radang viral hepatitis. Air mentah di sinyalir telah terkontaminasi dengan berbagai jenis limbah seperti halnya yang telah di sebutkan di atas.
Menurut seorang pakar kesehatan, mengonsumsi air yang tidak sampai mendidih dapat beresiko menyebabkan kanker, seperti halnya air PDAM yang di hasilkan dari sebuah proses sterilisasi yang menggunakan klorinasi . Namun perlu anda ketahui setelah proses klorinasi tersebut ternyata masih ada 13 zat berbahaya di antaranya khloroform dan hidro karbon yang dapat memicu kanker rectum dan kanker prostat.
Mungkin tidak biasa jika orang mengkonsumsi air bekas kukusan, seperti halnya di gunakan untuk mengukus nasi ataupun jenis makanan lainya, karena air kukusan mengandung banyak nitrat yang dapat membuat pencernaan anda keracunan nitrat tersebut. Dan bahayanya lagi jika kerak sisa kukusan yang mengendap pada air tersebut ikut terkonsumsi, maka resikonya menyebabkan komplikasi pada pencernaan gangguan sirkulasi darah dan produksi trombosit, gangguan saluran air seni, saraf serta fakor penuaan yang lebih cepat (penuaan dini)
Mengkonsumsi air mentah berbahaya, sehingga kita harus mengkonsumsi air matang yang mendidih. Namun perlu anda ketahui fenomena yang satu ini, bahkan saya yakin masyarakat masih banyak yang belum mengetahuinya. Air yang di biarkan mendidih terlalu lama di atas api, ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan. Alasanya zat seperti logam berat, magnesium dan kalsium tidak dapat menghawa sebagai mana mestinya sehingga menghasilkan nitrat yang sangat tinggi, selain resikonya telah di sebutkan pada poin poin di atas, resiko menakutkan lainya adalah kekurangan oksigen, yang jika sudah terjadi begitu berat dapat menyebabkan kejang kejang dan berujung pada kematian.
Yang terakhir pasti masih banyak di lakukan oleh masyarakat pada umumnya, yaitu memasak kembali air yang sudah matang. Alasanya adalah menghemat air terlebih saat musim kemarau ataupun rasa malas semata. Tahukah anda sikap seperti ini bukanlah hal yang bijak dan bahkan membahayakan jiwa manusia, karena akan menjadikan kadar air menguap kembali sehingga menghasilkan kandungan nitrat yang cukup tinggi, dan bukan tidak mungkin dapat menyebabkan keracunan.
So, untuk itu pengetahuan adalah segalanya di mana semuanya di peroleh dari pengalaman, salah satu pengalaman tersebut adalah anda menemukan artikel kesehatan ini. Untuk itu selalu berbagilah dengan orang lain agar selalu tercipta kesehatan di dalam diri kita, dan berhati hatilah dalam memilih jenis air untuk kebutuhan jasmani.
Resiko mengkonsumsi air tanah dari sumber yang dangkal melainkan berasal dari sebuah endapan nitrat. Nitrat merupakan senyawa yang di hasilkan dari berbagai limbah di antaranya lmbah industri, limbah organik, logam berat dan limbah kotoran manusia itu sendiri. Senyawa nitrat menahan air yang merembes ke dalam tanah, sehingga mencemari sumber air yang dangkal, dan juga nitrat tersebut dapat membahayakan organ tubuh manusia 20 sampai 30 tahun mendatang. Untuk itu kriteria sumur yang memenuhi syarat kesehatan haruslah mempunyai kedalam lebih dari 15 meter.
Selain type air di atas, jenis- jenis air di bawah ini juga sangat berbahaya bagi kesehatan anda. Bahkan di antaranya pernah menjadi air matang dan siap untuk di konsumsi.
Apa saja 5 jenis air yang berbahaya jika di konsumsi?
- Air mentah
Mungkin jika menyebut air mentah memang tak lazim jika di konsumsi secara langsung, namun apa boleh buat jika keadaan tersebut mendesak dan memaksa diri anda untuk mengkonsumsinya. Menurut sebuah study kesehatan, di dalam kandungan air mentah banyak sekali terkandung virus, bakteri dan parasit yang berbahaya bagi ketahanan tubuh dan resikonya jika anda sering mengkonsumsi air mentah akan mudah terjangkit penyakit tivus (tipes), diare, radang- usus akut, infeksi parasitis dan radang viral hepatitis. Air mentah di sinyalir telah terkontaminasi dengan berbagai jenis limbah seperti halnya yang telah di sebutkan di atas.
- Air yang tidak sampai mendidih
Menurut seorang pakar kesehatan, mengonsumsi air yang tidak sampai mendidih dapat beresiko menyebabkan kanker, seperti halnya air PDAM yang di hasilkan dari sebuah proses sterilisasi yang menggunakan klorinasi . Namun perlu anda ketahui setelah proses klorinasi tersebut ternyata masih ada 13 zat berbahaya di antaranya khloroform dan hidro karbon yang dapat memicu kanker rectum dan kanker prostat.
- Air bekas kukusan
Mungkin tidak biasa jika orang mengkonsumsi air bekas kukusan, seperti halnya di gunakan untuk mengukus nasi ataupun jenis makanan lainya, karena air kukusan mengandung banyak nitrat yang dapat membuat pencernaan anda keracunan nitrat tersebut. Dan bahayanya lagi jika kerak sisa kukusan yang mengendap pada air tersebut ikut terkonsumsi, maka resikonya menyebabkan komplikasi pada pencernaan gangguan sirkulasi darah dan produksi trombosit, gangguan saluran air seni, saraf serta fakor penuaan yang lebih cepat (penuaan dini)
- Air mendidih terlalu lama
Mengkonsumsi air mentah berbahaya, sehingga kita harus mengkonsumsi air matang yang mendidih. Namun perlu anda ketahui fenomena yang satu ini, bahkan saya yakin masyarakat masih banyak yang belum mengetahuinya. Air yang di biarkan mendidih terlalu lama di atas api, ternyata sangat berbahaya bagi kesehatan. Alasanya zat seperti logam berat, magnesium dan kalsium tidak dapat menghawa sebagai mana mestinya sehingga menghasilkan nitrat yang sangat tinggi, selain resikonya telah di sebutkan pada poin poin di atas, resiko menakutkan lainya adalah kekurangan oksigen, yang jika sudah terjadi begitu berat dapat menyebabkan kejang kejang dan berujung pada kematian.
- Air matang di masak ulang kembali
Yang terakhir pasti masih banyak di lakukan oleh masyarakat pada umumnya, yaitu memasak kembali air yang sudah matang. Alasanya adalah menghemat air terlebih saat musim kemarau ataupun rasa malas semata. Tahukah anda sikap seperti ini bukanlah hal yang bijak dan bahkan membahayakan jiwa manusia, karena akan menjadikan kadar air menguap kembali sehingga menghasilkan kandungan nitrat yang cukup tinggi, dan bukan tidak mungkin dapat menyebabkan keracunan.
So, untuk itu pengetahuan adalah segalanya di mana semuanya di peroleh dari pengalaman, salah satu pengalaman tersebut adalah anda menemukan artikel kesehatan ini. Untuk itu selalu berbagilah dengan orang lain agar selalu tercipta kesehatan di dalam diri kita, dan berhati hatilah dalam memilih jenis air untuk kebutuhan jasmani.