Monday, March 9, 2015

Apakah Kolagen Itu?

Apakah kolagen itu? Nama ‘collagen’ berasal dari bahasa Yunani yaitu ’kola’ yang berarti gula dan ‘gen’ yang berarti produksi. Kolagen merupakan suatu protein penting yang dapat ditemukan di seluruh tubuh kita. Kolagen dapat ditemukan di kulit, tulang, hingga ke organ dalam tubuh sampai ke pembuluh darah.
Terdapat 28 jenis kolagen di dalam tubuh, namun jenis kolagen tipe I hingga V merupakan jenis yang paling sering ditemukan. Tentu, kita sering mendengar fungsi kolagen terhadap kulit namun ternyata selain di kulit, kolagen juga berfungsi untuk organ atau jaringan lain yang penting di tubuh. Fungsi kolagen ada bermacam-macam:

Apakah kolagen itu?

1.Tulang


Kolagen memiliki fungsi penting untuk tulang. Struktur tulang terdiri dari berbagai macam bahan salah satunya adalah gabungan dari kolagen dan mineral yang dinamakan hydroxyapatite. Kedua substansi ini bekerja untuk membuat struktur, fleksibiltas dan kekuatan dari tulang.

2. Otot


Kolagen memiliki fungsi penting untuk otot. Serat kolagen memiliki fungsi untuk memperkuat otot dan struktur otot untuk kelangsungan otot setiap harinya. Serat kolagen tidak hanya ditemukan di otot rangka, namun juga ditemukan di otot polos (yang berada di saluran kemih dan organ reproduksi) serta otot jantung.

kolagen

3.Pembuluh Darah


Kolagen memiliki fungsi penting dalam struktur pembuluh darah. Kolagen memiliki fungsi dalam membentuk dinding pembuluh darah vena, arteri dan kapiler. Kolagen memiliki fungsi untuk memperkuat pembuluh darah, menjaga struktur dan kelenturan pembuluh darah, dimana fungsi ini penting guna membawa aliran darah ke seluruh tubuh.

4.Kulit


Salah satu fungsi dari kolagen yang paling terbesar adalah fungsinya sebagai penyokong kulit. Menurut dr.Eric dari University of Pennsylvania, 80% berat kulit kita terdiri dari kolagen. Kolagen menyediakan struktur ke kulit yang bekerjasama dengan protein lain yang dinamakan elastin, yang berguna untuk membuat kulit lebih elastis.

kolagen adalah


Kolagen adalah "lem" tubuh, karena merupakan komponen protein pembentuk struktur kulit, otot, dan pembuluh darah yang berbentuk serat tripel heliks. Secara alamiah, sedikitnya satu persen kolagen kita hilang setiap tahun. Karenanya, pada usia 30 tahun, manusia kehilangan kolagen sekitar 15 ­ 20 persen. Pada usia 50 tahun yang hilang mencapai 35 ­ 40 persen.

Itu sebabnya, saat kolagen semakin menipis, kulit berangsur kendur, berkerut, dan penuh guratan. Ibarat bantal kurang kapuk, sarungnya tampak peyot dan kusut. Asupan makanan yang mengandung vitamin C sangat membantu pembentukan kolagen.

Dari luar, orang sering memakai serum kolagen. Serum kolagen berisi kolagen dari binatang atau tumbuhan, misalnya gandum. Serum ini mengandung asam amino, yang gunanya melembapkan dan memberi nutrisi pada kulit. Selain itu, juga melembutkan dan menyamarkan keriput akibat penuaan kulit.

Akan tetapi, Sebetulnya, fungsi pemberian nutrisi bagi kulit lewat serum kolagen masih menjadi bahan perdebatan. Memberi nutrisi pada kulit bukanlah perkara semudah mengoleskan krim di kulit, karena nutrisi yang dibutuhkan oleh kulit dihasilkan lewat makanan yang langsung masuk ke dalam tubuh. Bukan lewat olesan dari luar.

Kesulitan utama kolagen buatan untuk menembus epidermis kulit karena ukuran molekulnya yang besar, diatas 15.000 Dalton. Sedangkan molekul terbesar yang bisa menembus kulit hanya 5.000-an Dalton. Jadi, sekali lagi, iming-iming produk kosmetika yang menawarkan kolagen yang bisa menembus ke dalam kulit dan mengganti kolagen alami kulit yang sudah hilang karena usia, sampai sekarang masih diperdebatkan.

Anda tak harus ke dokter kulit untuk mendapatkan resep serum. Banyak salon kecantikan dan produsen kosmetika menyediakannya. Namun, seperti biasa, hati-hatilah memilih salon dan produk yang aman.

suntik kolagen


Harga serum amat beragam, tergantung jenis dan merek yang dipakai. Sebagai misal, serum vitamin C berkadar 15 persen dalam botol 60 cc harus dibeli dengan harga Rp 600 ribuan. Jika ingin yang lebih murah, bisa memilih serum lokal.

Yang perlu diperhatikan, Produk kosmetika, termasuk serum, sering tidak mencantumkan persentase kandungan bahannya. Atau kalaupun dicantumkan, belum tentu benar-benar sama dengan yang dikandung.



Emoticon Emoticon